Mengetahui Baru Melakukan, atau Melakukan Baru Mengetahui?

Apakah Anda tipe orang yang suka belajar sesuatu lalu melakukannya? Ataukah Anda tipe orang yang suka melakukan sesuatu lalu belajar dari apa yang dilakukan? Ataukah Anda suka belajar tetapi tidak pernah melakukan? Ataukah Anda suka melakukan sesuatu tanpa perlu tahu apa yang menjadi dasar pengetahuannya?

Ini adalah tipe-tipe pemimpin yang sering saya temui dalam karir saya sebagai seorang Meta-Coach. Pemimpin-pemimpin yang pernah saya temui akan memiliki kecenderungan dalam memilih salah satu tipe belajar dan melakukan ini. Mari kita bahas satu-satu kelebihan dan kekurangannya:

  • Suka belajar lalu melakukan

Pemimpin yang seperti ini memiliki kemampuan intelektual dalam berpikir lalu diimbangi dengan perilaku yang dapat menghidupi apa yang sudah diketahuinya. Bersama dengan pemimpin yang melakukan lalu belajar, biasanya pemimpin tipe ini adalah pemimpin-pemimpin yang cukup efektif di dalam menjalankan perannya. Pemimpin seperti ini perlu berhati-hati untuk tidak jatuh dalam jebakan untuk terus belajar tanpa melakukan apa pun.

  • Melakukan lalu belajar

Tipe yang kedua adalah pemimpin yang memiliki bias untuk beraksi. Kecenderungan pemimpin yang seperti ini adalah pemimpin yang cepat dalam melakukan sesuatu. Sayangnya ketika terlalu cepat dalam melakukan sesuatu walaupun efektif, biasanya akan ada masa-masa percobaan. Kadang apa yang dilakukan bisa langsung berhasil, walaupun terkadang pemimpin seperti ini bisa melakukan sesuatu yang salah lalu mencoba cara-cara lainnya. Apabila ditambah dengan kemampuan untuk belajar atas apa yang berhasil dan gagal, maka pemimpin seperti ini akan menjadi pemimpin yang sangat efektif di masa depan.

  • Suka belajar tetapi tidak pernah melakukan

Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang terjebak dengan bias untuk mengerti. Kelemahannya adalah dia tidak akan pernah puas dengan apa yang dimilikinya saat ini dan selalu berusaha untuk mencari tahu kekurangan pengertian apa yang dialami. Pemimpin yang terjebak dengan bias mengerti ini akan menjadi pemimpin yang selalu ragu-ragu dalam menjalankan perannya sebagai seorang pemimpin. Bisa dikatakan pemimpin yang seperti ini akan menjadi pemimpi.

  • Selalu melakukan tetapi tidak pernah belajar

Pemimpin seperti ini adalah pemimpin yang terjebak dengan bias untuk beraksi. Kelemahannya adalah dia akan selalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu. Tanpa memikirkan apa yang baik terlebih dahulu, pemimpin seperti ini akan terus berada di dalam pencarian jalan. Karena tidak pernah belajar, pemimpin seperti ini juga akan memiliki kecenderungan untuk mengulangi kesalahan yang sama.

Apabila Anda memiliki kendala di dalam melakukan apa yang sudah Anda ketahui, Neuro-Semantics dan Meta-Coaching menawarkan sebuah pola bertanya yang akan dapat membantu Anda menutup jurang antara mengetahui dan melakukan. Pola bertanya ini dinamakan “Mind to Muscle.” Dasar pemikirannya adalah Anda tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak Anda ketahui. Apabila Anda mengetahuinya pun, Anda perlu mempercayai bahwa apa yang mau Anda lakukan adalah sesuatu yang berguna bagi Anda. Percaya juga belum cukup, Anda perlu memutuskan untuk melakukan apa yang sudah Anda ketahui tersebut. Dengan keputusan yang kuat, ciptakan perasaan yang akan membantu Anda dengan mudah untuk melakukan apa yang mau Anda lakukan. Langkah terakhir, tentukan langkah pertama tentang apa yang mau dilakukan. Dengan langkah pertama yang diambil tersebut kemungkinan besar Anda akan terus melakukan apa yang perlu dilakukan. 

 Pola pertanyaannya adalah sebagai berikut:

  • Apa yang sudah Anda ketahui dan ingin Anda jadikan sebuah perilaku? Bagaimana Anda tahu ini adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan?
  • Apa yang Anda yakini tentang apa yang Anda ketahui? Seberapa kuat keyakinannya? 
  • Apa keputusan yang akan Anda ambil dengan keyakinan yang kuat tersebut?
  • Apa rasanya ketika membayangkan apa yang ingin Anda lakukan? Rasa apa yang perlu Anda ciptakan supaya Anda dapat melakukan apa yang sudah Anda putuskan?
  • Satu hal apa yang akan Anda lakukan untuk menghidupi perilaku yang sudah Anda ketahui, percayai, putuskan dan rasakan tersebut? Selanjutnya apa yang akan Anda lakukan? Kapan Anda akan memulainya? Dimana? Dengan siapa? Bagaimana Anda akan melakukannya?

Pola bertanya ini akan membantu Anda menstrukturkan pemikiran Anda untuk memiliki bias untuk beraksi. Seorang pemimpin yang baik akan memiliki keseimbangan antara bias untuk mengerti dan bias untuk beraksi. Setelah belajar dan memahami apa yang perlu dilakukan, dia akan melakukannya sambil terus menerus menerima umpan balik tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk menjadikan perilakunya lebih baik lagi. Dengan begitu pemimpin ini akan terus bertumbuh di dalam pengetahuan dan efektivitas di dalam perilaku sehari-harinya.

To your highest and best,

 

Irvan Irawan Jie

Professional Certified Meta-Coach

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *