Mangenal Gaya Berpikir Erick Thohir: Visioner, Strategis, dan Fleksibel

Beberapa hari ini berita pemecatan pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong dan digantikan oleh Patrick Kluivert menarik perhatian saya untuk mengetahui kenapa sampai Shin Tae Yong dipecat, dan dari rasa penasaran tersebut membuat saya melihat berita-berita di Youtube, sampai akhirnya saya menonton wawancara dengan Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir. Dari wawancara tersebut saya jadi dan tertarik dan juga kagum dengan cara berpikirnya, dan membuat catatan apa  strategi berpikir beliau dari kacamata Neuro-Semantics NLP. Berikut adalah beberapa aspek penting dari gaya berpikir Erick Thohir yang menarik bagi saya.

1. Berorientasi pada Tujuan Besar

Erick menunjukkan fokus yang jelas pada tujuan jangka panjang, seperti membawa Tim Nasional Indonesia ke Piala Dunia 2026. Meski menyebutnya sebagai “mimpi besar,” ia memahami bahwa mimpi tanpa usaha adalah hal yang sia-sia. Ia selalu menekankan pentingnya momentum dan langkah konkret untuk mencapainya.

“Lolos ke Piala Dunia adalah mimpi besar yang harus diiringi usaha serius.”

 Dengan fokus ini, Erick tidak hanya berbicara tentang hasil akhir, tetapi juga bagaimana memastikan setiap proses berjalan dengan baik.

2. Pengambilan Keputusan yang Matang

Keputusan besar, seperti mengganti pelatih Timnas, diambil dengan pertimbangan matang, bukan berdasarkan emosi atau tekanan. Erick menggabungkan analisis internalnya dengan masukan dari tokoh sepak bola dunia untuk memastikan bahwa keputusan tersebut tepat.

“Keputusan tidak boleh emosional. Saya memastikan timing yang tepat, pikiran yang jernih, dan pertimbangan matang.”

Pendekatan ini mencerminkan keseimbangan antara referensi internal (keyakinan pribadi) dan eksternal (masukan pihak lain).

3. Fleksibilitas dalam Mengeksplorasi Pilihan

Sebagai seorang pemimpin, Erick tidak terpaku pada satu jalan. Ia lebih memilih untuk mengeksplorasi berbagai opsi sebelum mengambil langkah final. Misalnya, dalam memilih pelatih baru Timnas, ia menyeleksi 15 kandidat sebelum akhirnya memilih Patrick Leewen.

“Saya mewawancarai tiga kandidat setelah menyeleksi 15 nama. Semua dipertimbangkan secara detail.”

Namun, meski fleksibel, ia tetap mengikuti prosedur yang ada, memastikan setiap langkah berjalan dengan baik dan transparan.

4. Mengutamakan Gambaran Besar

Erick adalah pemimpin yang mampu melihat gambaran besar. Ia tidak hanya fokus pada satu aspek, seperti prestasi, tetapi juga membangun ekosistem sepak bola yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini terlihat dari upayanya memperbaiki sistem liga, mendukung klub, dan memastikan regenerasi pemain berjalan baik.

“Membangun sepak bola Indonesia membutuhkan kesabaran, kepastian, dan persatuan.”

Namun, di balik visinya yang besar, Erick tetap memperhatikan detail, seperti jadwal liga dan kondisi pemain untuk mendukung persiapan Timnas.

5. Berani Menghadapi Risiko

Keberanian Erick mengambil risiko adalah salah satu ciri khasnya. Ia tidak ragu membuat keputusan yang mungkin tidak populer, selama keputusan itu dianggapnya benar untuk kemajuan sepak bola Indonesia.

“Saya siap mundur jika tidak lagi dipercaya. Saya di sini bukan untuk popularitas, tetapi untuk membawa perubahan.”

Keberanian ini mencerminkan dia sangat jelas apa yang mau dituju bukan hanya sekedar demi kedudukan.

6. Pesan untuk Fans Timnas

Erick memahami bahwa sepak bola adalah milik semua orang, bukan milik individu atau kelompok tertentu. Ia meminta fans untuk mendukung Timnas dengan cara yang sehat dan tidak menyerang pemain secara pribadi.

“Cinta sewajarnya, kritiklah dengan sehat. Pelatih datang dan pergi, tetapi Timnas adalah milik kita semua.”

Kesimpulan: Visioner dan Strategis

Gaya berpikir Erick Thohir mencerminkan seorang yang visioner, strategis, dan fleksibel. Ia mampu mengelola tekanan publik, menjawab tantangan, dan memimpin dengan tujuan yang jelas. Dengan pendekatannya yang seimbang antara visi besar dan perhatian pada detail, Erick terus berusaha membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Dengan strategi berpikir seperti ini, mudah-mudahan harapan besar untuk melihat Timnas Indonesia berkompetisi di Piala Dunia 2026 dapat terwujud. Namun, seperti yang  diingatkan, mimpi besar hanya dapat terwujud dengan usaha serius dan dukungan bersama.

“Mari kita bersama-sama bekerja keras mewujudkan mimpi ini. Jangan hanya bermimpi tanpa usaha.”

Wahyudi Akbar
Neuro-Semantics Master Trainer
Meta-Coach
Corporate Learning Strategist

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *